Pemimpin kelompok Hizbullah Hassan Nasrallah mengungkapkan, dua anggota kelompoknya telah mengaku bekerja sebagai mata-mata untuk badan intelijen Amerika Serikat, CIA.
Nasrallah menolak menyebutkan identitas kedua orang tersebut. Namun dikatakannya, saat ini ada pula orang ketiga yang sedang diselidiki karena diduga menjadi mata-mata untuk CIA.
"Hasil penyelidikan kami telah menemukan bahwa perwira-perwira intelijen (CIA) telah merekrut dua anggota kami secara terpisah, yang tidak akan kami sebutkan namanya guna menghormati privasi keluarga mereka," kata Nasrallah.
"Yang pertama mengaku dia direkrut lima bulan lalu... sementara yang kedua mengaku dia telah direkrut sebelum itu," tutur Nasrallah seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (25/6/2011).
Menurutnya, kedua anggota Hizbullah itu direkrut oleh agen-agen CIA yang menyamar sebagai diplomat-diplomat di kedutaan AS di Beirut, Libanon. Nasrallah pun menyebut kedutaan AS di Beirut sebagai "sarang mata-mata".
Namun seorang jurubicara kedutaan AS di Beirut menyatakan tuduhan Nasrallah tersebut tidak mempunyai dasar. "Ini merupakan tuduhan-tuduhan kosong Hizbullah yang berkali-kali telah kami dengar," ujar jurubicara itu.
Nasrallah juga mengatakan, pihaknya tengah menyelidiki apakah seorang anggota Hizbullah lainnya juga telah direkrut oleh CIA, Mossad (badan intelijen Israel) atau badan intelijen sebuah negara Eropa. | detiknews
Nasrallah menolak menyebutkan identitas kedua orang tersebut. Namun dikatakannya, saat ini ada pula orang ketiga yang sedang diselidiki karena diduga menjadi mata-mata untuk CIA.
"Hasil penyelidikan kami telah menemukan bahwa perwira-perwira intelijen (CIA) telah merekrut dua anggota kami secara terpisah, yang tidak akan kami sebutkan namanya guna menghormati privasi keluarga mereka," kata Nasrallah.
"Yang pertama mengaku dia direkrut lima bulan lalu... sementara yang kedua mengaku dia telah direkrut sebelum itu," tutur Nasrallah seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (25/6/2011).
Menurutnya, kedua anggota Hizbullah itu direkrut oleh agen-agen CIA yang menyamar sebagai diplomat-diplomat di kedutaan AS di Beirut, Libanon. Nasrallah pun menyebut kedutaan AS di Beirut sebagai "sarang mata-mata".
Namun seorang jurubicara kedutaan AS di Beirut menyatakan tuduhan Nasrallah tersebut tidak mempunyai dasar. "Ini merupakan tuduhan-tuduhan kosong Hizbullah yang berkali-kali telah kami dengar," ujar jurubicara itu.
Nasrallah juga mengatakan, pihaknya tengah menyelidiki apakah seorang anggota Hizbullah lainnya juga telah direkrut oleh CIA, Mossad (badan intelijen Israel) atau badan intelijen sebuah negara Eropa. | detiknews
1 comments:
wah ini baru namanya hot news ...
keep share bro
Post a Comment